Sabtu, 03 Januari 2015

Revitalisasi jalur pedestrian jalan Merdeka,

Revitalisasi jalur pedestrian jalan Merdeka, sekaligus eksperimen penjernihan sungai.

 
Wajah baru Promenade Sungai Cidurian di Cikutra (Univ Widyatama), bisa utk piknik, foto prewedd, dan lain-lain. Semoga bunganya cepat berkembang, hayu rawat bersama.


 Making the new livable Bandung: Zona berhiber di jalur pejalan kaki area selatan Alun-alun Bandung. Mari saling mengingatkan agar kebersihan dan kenyamanannya terjaga.

selamat pagi warga Bandung.

Hayu warga Bandung, jika piknik jangan ke mal saja, bisa main ke Balai Kota, Taman Alun-alun, dan taman lainnya. Insya Allah nyaman.



Love bandung and Bandung will love you back". Happy weekend.

selamat pagi warga Bandung. Hari ini kita ‪#‎JumatBersepeda‬, hayu bersama mengurangi beban lalu lintas. Jangan lupa kita turun tangan dalam ‪#‎GerakanPungutSampah‬ agar Bandung lebih bersih dan nyaman.
Suka ·  ·  · 6.12910

SITUS RW 02

 RW 02  KELURAHAN ANCOL KECAMATAN REGOL


WALIKOTA  BANDUNG  RIDWAN KAMIL

KETUA RW 02  KELUURAHAN ANCOL  TONY
                                           PENGAKATAN  RW BARU PERIODE 2014 -2017



                                       





















Kami selaku Ketua RW 02  kelurahan ancol selalu siap mendukung program pemerintah Kota Bandung

Pekerjaan yang terbaik adalah pekerjaan yang membuat kita tidak merasakan bahwa kita sedang bekerja. Selamat pagi warga Bandung tercinta, jangan lupa berdoa, tersenyum dan saling menyapa.

 Bewara, untuk pelayanan lebih baik, booth tiket bandros mulai besok akan pindah ke Alun-alun Bandung.

K  

Jumat, 19 Desember 2014

SOUNA PRO3

SOUNA PRO 3 

SAUNA PRO 3 adalah alat pelangsing yang bekerja dengan cara mengeluarkan panas sampai derajat tertentu.Alat ini didesain sedemikian rupa sehingga nyaman untuk dipakai dan fit/ pas untuk dipakai siapa saja.Alat ini terdiri dari 3 sabuk pemanas sehingga bisa digunakan di perut, paha dan lengan secara bersamaan.Cara kerja alat : Gelombang energi panas dihasilkan dari elemen yang ada di dalam sabuk lalu diteruskan melalui sabuk ke kulit dan ke selaput tipis di bawah kulit.Selama pemakaian, tubuh yang kena kontak dengan sabuk akan memanas sehingga peredaran darah terstimulasi dan cairan yang berlebihan/ tumpukan lemak/ racun yang terkumpul akan terbuang keluar dalam bentuk keringat, menjadikan kulit lebih kenyal dan tubuh lebih padat dan beri si.Kegunaan: Menurunkan berat badan, membentuk tubuh, mengurangi selulit, mengurangi rasa sakit pada otot-otot dan mengeluarkan racun dari dalam tubuh.Kelengkapan : 3 Sabuk pemanas, alat pengontrol, alat pengukur, sabuk tambahan dan buku petunjuk.Spesifikasi : Model no : TVB-F10CPower supply : 220-230V/ 50-60 HzPower : 45 WattOtomatis mati sendiri : Bisa diset, 15/ 30/ 45 menitTemperature : 35-65 derajat celcius ( bisa diatur)
PRODUK INI KAMI HANYA TEST NYALA , TDK BERGARANSI UNTUK PANAS & KELANJUTANY
sauna1sauna2
Bisa mengirim dengan: JNE – - – -
Kondisi: Baru

Selasa, 09 Desember 2014

Tanggung jawab pemimpin



ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SEORANG PEMIMPIN
Posted by : Rahman Tamin, 28 Januari 2014 23:20:04                                                                  
Kategori: Leaders View | Viewed : 3690 | Rating: Etika adalah sistem nilai pribadi yang digunakan memutuskan apa yang benar, atau apa yang paling tepat, dalam suatu situasi tertentu, memutuskan pat yang konsisten dengan sistem nilai yang ada dalam organisasi dan diri pribadi. Sedangkan tanggung jawab adalah kesiapan seseorang dalam menerima tugas dan kewajiban yang diberikan kepadanya.
Untuk menjadi seorang pemimpin wajib bagi dirinya untuk memiliki etika dalam berorganisasi dan berinteraksi dengan orang yang dipimpinnya dan juga seorang pemimpin harus bertanggung jawab terhadap kewajibannya atau tugasnya serta terhadap yang dipimpinnya.
Tanggung jawab kepemimpinan menjelaskan tentang adanya penaggungjawaban yang ditanggungkan kepada soerang pemimpin yang bersifat menyeluruh. Untuk memahami penanggungjawaban seorang pemimpin ini.

Pertama, pemimpin sejati harus menyadari akan tanggung jawabnya secara menyeluruh dan memahami mengapa ia ada sebagai pemimpin serta mengetahui untuk apa ia berada dengan tugas, kewenangan, hak, kewajiban, tanggung jawab, pertanggungjawaban kepemimpinan yang ada padanya.

Kedua, pemimpin harus harus menyadari bahwa ia memilik kapasitas utuh disertai kemampuan dan kehandalan dengan visi, misi dan fokus yang jelas untuk bekerja. Tahu bagaimana bekerja efektif, efisien dan sehat, guna memimpin yang membawa keuntungan besar bagi organisasi seperti bawahan, staf, dan pemimpin dan lingkungan dimana kepemimpinan dijalankan.

Ketiga, pemimpin harus menerima pemercayaan dalam penanggungjawaban kepemimpinan ini dan bertekad kuat mengamalkan tanggung jawab dalam mengelola sikap serta perilaku berkualitas, dalam memanajemeni, fokus pada sasaran berhasil, melalui upaya memimpin secara berkualitas.
Disamping itu, seorang pemimpin juga harus menjalankan kepemimpinan dan tanggung jawabnya dengan beretika. Sehingga didapatlah pemimpin yang memiliki integritas serta kinerja yang baik di mata orang-orang yang dipimpinnya.

Kepemimpinan yang etik menggabungkan antara pengambilan keputusan etik dan perilaku etik dan ini tampak dalam konteks individu dan organisasi. Tanggung jawab utama dari seorang pemimpin adalah membuat keputusan etik dan berperilaku secara etik pula, serta mengupayakan agar organisasi memahami dan menerapkannya dalam kode-kode etik.
Bila pemimpin etik memiliki nilai-nilai etika pribadi yang jelas dan nilai-nilai etika organisasi, maka perilaku etik adalah apa yang konsisten sesuai dengan nilai-nilai tersebut.
Ada beberapa pendapat yang diadaptasi dari Blanchard dan Peale (1998) berikut ini:

a. Berperilakulah sedemikian rupa sehingga sejalan dengan tujuan anda (Blanchard dan Peale mendefinisikannya sebagai jalan yang ingin anda lalui dalam hidup ini; jalan yang memberikan makna dan arti hidup anda). Sebuah tujuan pribadi yang jelas merupakan dasar bagi perilaku etik. Sebuah tujuan organisasi yang jelas juga akan memperkuat perilaku organisasi yang etik.

b. Berperilakulah sedemikian rupa sehingga anda secara pribadi merasa bangga akan perilaku anda. Kepercayaan diri merupakan seperangkat peralatan yang kuat bagi perilaku etik. Bukankah kepercayaan diri merupakan rasa bangga (pride) yang diramu dengan kerendahan hati secara seimbang yang akan menumbuhkan keyakinan kuat saat anda harus menghadapi sebuah dilema dalam menentukan sikap yang etik.

c. Berperilakulah dengan sabar dan penuh keyakinan akan keputusan anda dan diri anda sendiri. Kesabaran, kata Blanchard dan Peale, menolong kita untuk bisa tetap memilih perilaku yang terbaik dalam jangka panjang, serta menghindarkan kita dari jebakan hal-hal yang terjadi secara tiba-tiba.

d. Berperilakulah dengan teguh. Ini berarti berperilaku secara etik sepanjang waktu, bukan hanya bila kita merasa nyaman untuk melakukannya. Seorang pemimpin yang memiliki etika, menurut Blanchard dan Peale, memiliki ketangguhan untuk tetap pada tujuan dan mencapai apa yang dicita-citakannya.

e. Berperilakulah secara konsisten dengan apa yang benar-benar penting. Ini berarti anda harus menjaga perspektif. Perspektif mengajak kita untuk melakukan refleksi dan melihat hal-hal lebih jernih sehingga kita bisa melihat apa yang benar-benar penting untuk menuntun perilaku kita sendiri sehingga kita mampu menuntun orang lain.

Siapapun pasti tidak ingin disebut sebagai pemimpin tanpa etika. Namun, kekuasaan dan kekuatan di cengkraman diri akan menggoda untuk mempermainkan kekuasaan dan kekuatan sesuai nafsu dan ego diri. Padahal kekuasaan dan kekuatan itu ada karena titipan dari orang-orang yang percaya pada integritas pemimpin. Oleh karena itu, pemimpin tidak boleh lupa untuk menjalani kekuasaan dan kekuatan dengan panduan etika dan moralitas yang tinggi.

Seorang pemimpin yang beretika pasti memiliki kepercayaan diri yang kuat sehingga mampu menggoreskan rasa bangga yang diikuti dengan sikap rendah hati kepada orang yang dipimpinnya. Seorang pemimpin yang memiliki etika juga memiliki kesabaran yang akan mampu menolongnya untuk tetap konsisten terhadap pilihannya dan menunggu hasilnya dengan usaha yang maksimal. Sehingga orang yang dipimpinnya merasa bahwa pemimpin seperti itu patut dijadikan teladan bagi dirinya.

Pada hakikatnya setiap pribadi manusia adalah pemimpin yang mempunyai tujuan untuk dicapai. Setidaknya setiap pribadi adalah pemimpin bagi dirinya sendiri. Jika ia telah mampu untuk memimpin dirinya sendiri maka barulah ia akan mampu untuk memimpin orang lain serta membimbing mereka mencapai tujuan. Seorang pemimpin tentunya memiliki tanggung jawab terhadap sesuatu yang menjadi kewajiban atau tugasnya dan juga harus bertanggungjawab atas kepemimpinannya secara menyeluruh.

Selain tanggung jawab seorang pemimpin juga harus memiliki etika dalam memimpin. Siapapun pasti tidak ingin disebut sebagai pemimpin yang tidak beretika. Pemimpin yang bijak tahu bahwa kekuasaan dan kekuatan tidak akan berjalan sempurna tanpa panduan etika dan moralitas kepemimpinan.

Kepemimpinan tanpa etika adalah malapetaka karena dapat menimbulkan ketidakstabilan dan kehancuran. Seorang pemimpin wajib untuk memimpin dengan berpondasikan etika yang kuat dan santun. Sebab, tanpa etika kepemimpinan, maka pemimpin tidak akan pernah mampu menyentuh hati terdalam dari para pengikut. Dan dia juga akan menjadi yang gampang untuk diolok-olok oleh lawan dan kawan. Bila lawan, kawan, dan bawahan sudah suka memperolok-olokan pemimpin, maka malapetaka akan menjadi sahabat kepemimpinan tersebut.

Seorang pemimpin yang memiliki etika dan tanggung jawab akan mampu membawa organisasi yang dipimpinnya sampai ke puncak keberhasilan dengan memanfaatkan semua potensi yang ada pada semua anggota organisasi yang dipimpin Seorang pemimpin menjadikan etika sebagai dasar mengoptimalkan semua bakat dan potensi sumber daya manusia, dan meningkatkan nilai dari semua sumber daya yang dimiliki oleh organisasi serta menghargai semua kualitas dan kompetensi sumber daya manusia. Dan bukan seorang pemimpin yang menciptakan jarak antara mimpi dan realitas. Tetapi dia seorang pemimpin beretika yang membantu semua mimpi pengikutnya menjadi kenyataan dalam kebahagiaan.

Kepemimpinan beretika akan selalu meningkatkan interaksi antara dirinya dengan semua orang yang terlibat bersamanya dalam sebuah tugas ataupun pekerjaan. Interaksi menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa semua orang yang terlibat bersama sang pemimpin tidak tersingkir oleh jarak komunikasi. Tetapi semua orang dapat mengerjakan tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam etika yang membangun kerjasama dan keyakinan dalam kepercayaan diri yang tinggi.
Pemimpin yang beretika tidak akan pernah punya niat untuk menyingkirkan bakat-bakat hebat yang menjanjikan masadepan cerah. Dia akan mengilhami semua orang dengan motivasi dan keteladanan untuk mampu mencapai keunggulan, dan merangsang semua orang untuk berpikir positif dan bekerja efektif.

Seorang pemimpin harus mengawali dengan membangun kesadaran dirinya bahwa kepadanya ada penanggungjawaban kepemimpinan. Penanggungjawaban kepemimpinan menjelaskan bahwa pemimpin telah diakui serta dipercayai sehingga ia menjadi pemimpin.
Penanggungjawaban kepemimpinan ini juga menjelaskan bahwa pemimpin memiliki tugas, kewenangan, hak, kewajiban, tanggungjawab, dan pertanggungjawaban menyeluruh atas segala dan semua dalam kepemimpinannya.
Penanggungjawaban kepemimpinan yang ada pada seorang pemimpin menjelaskan bahwa ia sepenuhnya bertanggungjawab atas jatuh-bangunnya kepemimpinan yang dipercayakan kepadanya. Dalam kaitan ini, keberhasilan atau pun kegagalan kepemimpinan tergantung dan bergantung sepenuhnya pada sang pemimpin.

Penanggungjawaban kepemimpinan seorang pemimpin memberikan otoritas sebagai landasan kewibawaan kepemimpinannya. Seorang pemimpin yang bijak dan bertanggung jawab pasti memiliki kiat untuk menghindari sekaligus mengatasi tabrakan antara kepentingan pribadi dengan etika dan moralitas kehidupan serta memiliki hati nurani untuk hidup dalam etika yang tidak melecehkan semua kepercayaan dari para stakeholdersnya. Pemimpin yang bijak tahu bahwa kekuasaan dan kekuatan tidak akan berjalan sempurna tanpa panduan etika dan moralitas kepemimpinan.

Penggungjawaban kepemimpinan yang ada pada seorang pemimpin menjelaskan bahwa ia sepenuhnya bertanggungjawab atas jatuh-bangunnya kepemimpinan yang dipercayakan kepadanya. Dalam kaitan ini, keberhasilan atau pun kegagalan kepemimpinan tergantung dan bergantung sepenuhnya pada sang pemimpin. Pemimpin dalam hal ini harus berperan aktif memastikan bahwa ia sedang meneguhkan organisasinya, melengkapi bawahannya dan menyiapkan infrastruktur serta semua sumber mengelola kepemimpinannya dengan efektif, efisien dan sehat yang memastikan keberhasilan kepemimpinannya
Pemimpin bertanggung jawab atas semua yang dilihatnya. Itu berarti, dia juga bertanggung jawab atas apa yang dilihat oleh organisasinya serta tim yang dipimpinnya. Dia bertanggung jawab atas hasil-hasil yang dicapainya, baik hasil yang baik maupun hasil yang buruk.

Pemimpin bertanggung jawab untuk memulai komunikasi secara proaktif. Ketika kesalahpahaman terjadi dan gossip timbul, pemimpin bertanggung jawab untuk meluruskan dan membangun komunikasi agar kesalahpahaman tidak muncul lagi.
Pemimpin bertanggung jawab untuk memberi contoh sikap baik dengan berdasarkan etika seorang pemimpin serta menjadi agen perubahan. Pemimpin mengerti bahwa apa dilakukannya akan ditiru dan diperbesarnya oleh orang yang dipimpinnya, dan karenanya mereka harus mengenakan standar yang tinggi pada dirinya. Menjadi pemimpin adalah menjadi orang yang bisa jadi panutan, baik dalam kinerja maupun integritas. Ia harus hidup sesuai dengan nilai-nilai etika baik yang dianutnya.

Dengan demikian untuk menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah, karena seorang pemimpin bukanlah sembarang orang. Seorang pemimpin harus memiliki etika dan wajib bertanggung jawab kepada orang yang dipimpinnya. Dengan kepemimpinan yang beretika maka akan tercipta keharmonisan dalam menjalin hubungan kerja dengan bawahannya tanpa ada status kedudukan. Serta seorang pemimpin juga memilik tanggung jawab yang besar, tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk orang-orang dibawah kepemimpinannya.
Tanggung jawab kepimpinan bukanlah sesuatu hal yang dapat dijalankan dengan mudah. Tetapi, semakin besar tanggung jawab kepemimpinan itu, semakin besar pula penghargaan yang diberikan jika dapat memenuhi peranan tersebut.